Jumat, 10 Juli 2009

TEKNOLOGI MESIN DIESEL COMMON RAIL

TOYOTA Kijang Innova Diesel

Common Rail Diesel generasi ke-2, type D-4D dengan high torque pada putaran rendah dan flat membuatnya makin enak di tengah kemacetan dan tanjakan

Innova Diesel dengan Common Rail Generasi Ke-2

Kijang Innova ditawarkan kepada konsumen dalam dua versi mesin, yaitu bensin dan diesel. Hal itu sama dengan versi sebelumnya, Kijang kapsul.

Meski begitu, kedua mesin Innova sudah menggunakan teknologi masa kini. Bila mesin bensin menggunakan sistem injeksi yang dikontrol secara elektronik plus VVT-i, versi diesel diperhebat dengan teknologi common rail generasi kedua, injeksi langsung (ke ruang bakar) dan turbocharger. Kerja mesin pun diatur atau dikendalikan oleh komputer. Canggih!

Toyota menyebut mesin diesel Innova ini dengan D-4D, kepanjangan dari Direct Injection, 4-langkah Common Rail Diesel.

Tekanan Tinggi.

Salah satu ciri umum mesin diesel common rail generasi kedua, adalah tekanan bahan bakar yang berada di common rail sangat tinggi. Pada mesin yang digunakan Innova, tekanan mencapai 160 MPa, sama dengan 23.206 pound per square inch (psi) atau 1600 bar. Sebagai pembanding, tekanan tabung gas elpiji 25 bar dan mesin yang menggunakan BBG, tekanannya 200 bar. Untuk mesin diesel konvensional, yang masih menggunakan pompa distributor, tekanannya paling tinggi 700 bar. Adapun injektornya bekerja antara 150 dan 250 bar.

Dari tekanan supertinggi itu, ketika disemprotkan ke ruang bakar, solar berbentuk molekul yang sangat halus dan kecil. Diperkirakan, saat disemprotkan ke ruang bakar, molekul solar sama dengan sepertiga diameter rambut manusia. Inilah yang menyebabkannya lebih cepat terbakar dibandingkan dengan mesin diesel konvensional.

Hasil lain dari tekanan yang sangat tinggi itu atau pengabutan dengan molekul yang sangat halus tersebut, pembakaran berlangsung lebih mulus, rata, cepat, dan sempurna. Inilah yang membuat kerja mesin diesel common rail jauh lebih efisien dibandingkan mesin bensin dan juga diesel konvensional. Karena itu, jangan heran, sekarang mesin diesel common rail terus diburu dan makin banyak digunakan. Terutama di Eropa.

Penampung & Pemasok.

Common rail adalah semacam ruang yang digunakan untuk menampung bahan bakar yang dipasok oleh pompa bertekanan tinggi. Selanjutnya, bahar bakar yang berada di ruang ini (dengan kondisi bertekanan sangat tinggi), nanti diteruskan atau dipasok lagi ke injektor.

Ruangan ini digunakan bersama-sama oleh injektor untuk meneruskan atau menyemprotkan solar ke dalam ruang bakar. Tekanan di ruang ini selalu sama pada berbagai kondisi kerja mesin, baik saat putaran rendah, maupun tinggi. Karena itulah, mesin common rail lebih mantap bekerja pada putaran rendah. Torsi bisa diperoleh pada putaran lebih rendah dan rata (flat).

Sebagai contoh, pada mesin diesel Innova tipe 2KD-FTV. Walaupun torsinya lebih besar dibandingkan bensin, kemantapan diperoleh pada putaran lebih rendah. Hasilnya, tentu saja konsumsi bahan bakar lebih irit.

Pada mesin diesel Innova, torsi yang dihasilkan mesin disesuaikan dengan transmisi yang digunakan. Untuk Innova dengan transmisi manual, torsi maksimum 200 Nm diperoleh pada 2.000-3.200 rpm. Sementara itu, untuk transmisi otomatik, lebih yahud lagi, 260 Nm pada 1.600-2.400 rpm. Alhasil, Innova diesel otomatik terasa lebih bertenaga, mantap, dan enak diajak meluncur dengan santai. Bahkan, sehabis berhenti di tanjakan, kendaraan dapat bergerak dengan mantap hanya dengan menekan sedikit pedal gas.

Komputer 32-bit.

Sebenarnya, dasar common rail bukan hal baru dalam teknologi mesin mobil. Sistem injeksi bensin sudah menggunakannya. Pada mesin bensin disebut fuel rail atau rel bahan bakar. Bedanya, pada mesin diesel, tekanan di dalam rel itu lho! Supertinggi. Jika di dalam fuel rail nya EFI tekanan bahan bakarnya sebesar 2 hingga 3 bar, nah sekarang untuk fuel rail nya Diesel sebesar 1600 bar..wow !!!

Dari rel, bahan bakar diteruskan ke injektor. Kalau pada mesin diesel konvensional, injektor bekerja secara hidro-mekanis, sedangkan pada common rail secara elektrik dan dikontrol oleh komputer. Dengan demikian, jumlah bahan bakar yang akan disemprotkan dan waktunya (timing) lebih akurat dan lebih pas dengan kebutuhan mesin.

Tak kalah menarik, untuk mengontrol kerja mesin diesel ini, Toyota menggunakan komputer 32-bit sehingga proses data berlangsung cepat.

Spesifikasi dan perbedaan mesin diesel Kijang Innova dengan Kapsul

Item

Kijang Innova Diesel

Common Rail D-4D

Kijang Kapsul Diesel

Direct Injection Diesel

Tipe

2KD-FTV,

Common Rail, Turbocharger,

Direct Injection

2L

Jumlah silinder

4, segaris

4, segaris

Jumlah & mekanisme katup

DOHC, 16 katup

OHC, 8-katup

Sistem pasokan bahan bakar

Common Rail

Distributor

Kapasitas cc

2.492

2.446

Diameter x langkah mm

92,0 x 93,8

92,0 x 92,0

Perbandingan kompresi

18,5:1

22,2:1

Tenaga maks. [EEC] kW@rpm

75@3.600

61@4.200

Torsi maks. [EEC] Nm@rp Transmisi manual

otomatik

200 @1.400~3.200

260 @ 1.600~2.400

160 @2.400